-
Mencicipi Kuliner Suriname di Amsterdam
Warung Spang Makandra memang menyajikan masakan Jawa - Suriname. Beberapa menunya persis seperti nama masakan Jawa di Indonesia, seperti, gado-gado, gudangan, lumpia, nasi, dawet, emping. Beberapa ejaannya agak mirip, tapi masih bisa ditebak, misalnya saoto, pitjel.
-
Review Film Tilik: Sederhana, Aktual, dan Menghibur
Nah, kenapa film pendek berdurasi 30 menit ini layak ditonton? Menurut saya pribadi, karena temanya relatable dan tentu saja ngguyoni. 30 menit yang berfaedah. Hahaha.
-
Review Film: Copenhagen (2014)
Seperti judulnya, Copenhagen merupakan film yang mengambil latar di ibukota Denmark dengan jalan cerita yang cukup sederhana, yaitu tentang perjalanan William (Gethin Anthony) seorang pemuda berusia 28 tahun dari Amerika yang ingin menuntaskan misi untuk menyampaikan surat dari almarhum ayahnya kepada kakeknya yang tinggal di Denmark.
-
Blusukan Demi Mangut Lele Nggeneng Mbah Marto
Mangut Lele Nggeneng Mbah Marto yang menjadi salah satu primadona kuliner di daerah selatan Yogya, tepatnya di Jl. Paris alias Jl. Parangtritis. Alih- alih berlokasi di pinggir jalan dengan papan nama besar dan bangunan yang luas, Mbah Marto justru menjajakan mangut lele legendarisnya di rumah nya yang sederhana.
-
4 Rekomendasi Kafe Outdoor di Jogja
Beberapa tahun belakangan ini, kota Yogyakarta dibanjiri oleh kafe, kedai, dan restauran yang mengusung berbagai konsep yang bervariasi dan menarik. Kota pelajar yang identik dengan kehidupan anak muda dan mahasiswa ini memang menjadi pasar potensial bagi para pebisnis kafe/ restauran.
-
Esprezza Cafe and Bistro, Makassar (Review)
Kalau ada pepatah bilang don’t judge a book from its cover, saya bilang I judge a cafe from its facade! Yess, karena alasan bentuk bangunannya yang unik dan cukup menonjol diantara deretan bangunan di sekitarnya, saya jadi tertarik untuk singgah ke sebuah kafe di Makassar, namanya Esprezza Cafe and Bistro. Harapannya, kalau dari luarnya saja sudah menarik apalagi didalamnya kan 🙂 Dari luar bangunan kafe ini berbentuk kubah dominan warna putih dan sedikit aksen biru mengingatkan saya akan bangunan- bangunan khas Mediterania. I am a big fan of Mediterranean building, that’s why it fascinated me a lot! Sambil ngayal babu berasa lagi di Santorini boleh kan ya, hehe. Pertama kali…
-
Wisata Kuliner di Myanmar
Rasanya kurang afdol ya jika kita bepergian ke suatu tempat tanpa merasakan cita rasa masakan lokal. Begitu juga saat saya mengunjungi Myanmar akhir Oktober lalu, saatnya berpetualang menikmati kuliner negeri Aung San Suu Kyi! Myanmar dengan pendapatan per kapita pada 2012 sebesar USD 1.125,9 jauh lebih rendah dari Indonesia yaitu sebesar USD 3.556,8 (sumber : data.un.org), termasuk kategori Negara miskin dan memiliki daya beli yang rendah, termasuk untuk kebutuhan pangannya. Tak heran jika secara umum harga- harga makanan di Myanmar lebih murah daripada di Indonesia (berdasarkan pengamatan singkat saya selama beberapa hari keliling 3 kota di Myanmar). Memang makanan Myanmar belum terlalu popular jika dibandingkan dengan makanan negara- negara tetangganya.…
-
Catatan: The Marriage Bureau for Rich People
“If love and virtue in the household reign, this is of life the perfect grace and grain.” Pertama kali baca judul buku ini, kesannya kok agak gimana gitu. Saya kenal buku ini dari seorang teman yang emang penggila buku. Dia sering sekali ngambil quote nya Mr. Ali (tokoh utama). Karena penasaran, saya cari resume nya di internet, eh ternyata menarik dan cusss langsung beli di online bookshop, karena buku ini gak banyak tersedia di Indonesia. The Marriage Bureau for Rich People adalah buku pertama dari tetralogi yang ditulis oleh Farahad Zama. Buku kedua berjudul The Many Conditions of Love, buku ketiga Wedding Wallah, dan buku ke empat Mrs. Ali’s Road…
-
River’s Note: Catatan Tentang Cinta, Harapan, dan Anugrah Kehidupan
”River, sejak kutahu kau akan lahir ke dunia, aku mencoba mengingat kembali pelajaran-pelajaran kecil, tetapi berharga, yang mungkin tercecer atau terlupa. Kutemukan semua dari hal luar biasa sampai yang sederhana.  Lalu kusiapkan semua kisah ini untukmu agar kau bisa mengingatnya sebagai pelajaran hidup.” Fauzan Mukrim-River’s Note. River’s Note adalah buku kedua Fauzan Mukrim (Bang Ochan), seorang karyawan seolah-olah jurnalis (begitu ia menyebutnya) yang berisi cerita dan hal-hal tentang kehidupan. Awalnya ia ingin menghadiahkan tulisannya kepada calon anaknya, River. Maka ia pun mulai menulis di blog, bahkan sebelum River lahir. Isinya aneka rupa, kebanyakan berisi hal-hal kecil tentang kehidupan dan memaknai hidup. Beberapa bercerita tentang masa kecilnya, hubungan anak-orangtua, sampai keadaan politik…
-
Kedai 1001 Mimpi: Kisah Nyata Seorang Penulis yang Menjadi TKI
Buku ini tadinya tidak ada dalam wishlist books saya. Beberapa kali melihatnya di rak Buku Gramedia, saya tidak tertarik. Sampai akhirnya, beberapa bulan lalu saat saya ke Gramedia Mall Ratu Indah Makassar, yang saat itu sedang direnovasi sehingga keadaannya begitu berantakan, buku tersebar di mana-mana, dan saya melihatnya di tumpukan novel, mengambilnya, membaca beberapa lembar, dan akhirnya membelinya. Buku ini berkisah tentang kehidupan seorang penulis, Valiant Budi, yang punya cita2 unik, jadi TKI di negara2 Timur Tengah!! Unik bukan? Panjang cerita, ia berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai barista di sebuah cabang kedai kopi internasional di kota Dammam, Arab Saudi. Dan cerita pun dimulai… Hidup di negara Arab ternyata tidak seindah yang…