-
Jangan Injak Terumbu Karang!
Ada suatu kejadian yang terekam jelas di memori saya pada suatu sore di dermaga Kadidiri Paradise Resort, Pulau Kadidiri, Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Saat itu saya sedang snorkeling santai di sekitar jetty depan resort. Selain saya tampak beberapa orang ABG yang dari logat bahasanya kemungkinan besar berasal dari kota Manado. “Hey, you! Don’t step on the corals”, baru beberapa menit berlalu teriakan melengking berasal dari seorang seorang cowok bule pirang (cakep) yang sedang duduk- duduk di tepi jetty. Saya yang terkaget kemudian mencari- cari siapa yang ia teriaki. Tak jauh dari dermaga, di bagian yang dangkal terlihat salah seorang dari rombongan ABG tadi sedang berdiri di atas karang. Ia juga…
-
Yuk Kenalan dengan Dayak Kenyah di Desa Pampang, Samarinda
Suku Dayak, dulu cuma saya kenal lewat buku geografi saja. Suku asli Kalimantan, tinggal di pedalaman hutan hujan tropis, identik dengan motif khas yang melengkung- lengkung seperti bunga Anggrek dan hiasan manik- manik yang juga jadi favorit saya. Oh iya, almarhum guru PPKN saya waktu SMP, namanya Pak Segah T. Tulis konon juga keturunan Dayak. Dan waktu jaman SMP ada tugas karya seni untuk membuat lukisan motif Indonesia, saya memilih motif Dayak. Sudah, segitu saja pengetahuan saya tentang suku terbesar di Kalimantan ini. Akhir bulan Maret 2014 lalu, pengetahuan saya tentang Suku Dayak sedikit bertambah setelah mengunjungi Desa Pampang, Samarinda dan juga ngobrol banyak dengan mbak Yana Rebang, travelmate saya…
-
Menemui Pesut Mahakam di Muara Kaman, Kutai Kertanegara
Pesut, mungkin bukanlah binatang populer seperti singa si raja hutan atau panda dari dataran China sana. Pesut atau sering juga disebut lumba- lumba air tawar ini konon hanya hidup di tiga sungai di dunia yaitu sungai Irrawady, Mekong dan Mahakam.Binatang endemik Kalimantan Timur ini populasinya semakin menurun sehingga dikategorikan sebagai hewan terancam punah. Bisa menemuinya di habitat aslinya tentu saja sebuah rejeki dan pengalaman tak terkira.— Pagi itu belum sampai pukul 7 pagi kami sudah meninggalkan Samarinda menuju Muara Kaman, titik awal kami menyusuri anak sungai Mahakam dengan harapan bisa bertemu si lumba- lumba dari Mahakam. Tiga jam berkendara kami melewati hutan tropis Kalimantan, perumahan transmigran, kebun sawit dan sesekali…