Jangan Injak Terumbu Karang!
Ada suatu kejadian yang terekam jelas di memori saya pada suatu sore di dermaga Kadidiri Paradise Resort, Pulau Kadidiri, Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah.
Saat itu saya sedang snorkeling santai di sekitar jetty depan resort. Selain saya tampak beberapa orang ABG yang dari logat bahasanya kemungkinan besar berasal dari kota Manado.
“Hey, you! Don’t step on the corals”, baru beberapa menit berlalu teriakan melengking berasal dari seorang seorang cowok bule pirang (cakep) yang sedang duduk- duduk di tepi jetty. Saya yang terkaget kemudian mencari- cari siapa yang ia teriaki. Tak jauh dari dermaga, di bagian yang dangkal terlihat salah seorang dari rombongan ABG tadi sedang berdiri di atas karang.
Ia juga sepertinya antara kaget dan panik, lalu cepat- cepat berenang kembali. Saya pun kembali melanjutkan berenang- berenang cantik, berharap ketemu pangeran ber-fin panjang. Eh. Freediver maksudnya, hahaha. Tidak lama kemudian terdengar lagi teriakan kali ini dalam bahasa Indonesia, “hey, jangan berdiri di atas karang! Kamu bisa merusaknya!”. Sepertinya masih dari bule yang sama.
Duh, rupanya si ABG tadi balik lagi menginjak karang, dan masih tak lepas dari mata si bule sehingga ia harus mengulang peringatannya, kali ini si bule berjalan mendekati rombongan ABG tadi. Hayoloh, kuapokmu kapan!
Semacam ada sedikit rasa tamparan bagi saya sebagai orang lokal. Orang- orang asing ini begitu peduli dengan keindahan alam kita. Mereka menempatkan posisi sebagai seorang ‘pecinta alam’ bukan hanya ‘penikmat alam’. Ibaratnya orang pacaran, kalau cinta ya harus bisa saling menjaga donk. Termasuk cinta alam, berarti harus mau menjaga kelestarian alam, salah satunya dengan tidak menginjak karang.
Hari berikutnya, saat snorkling di spot bernama Atoll, dekat hotel California (gimana namanya cakep kan. Haha), masih di sekitar pulau Togean. Di sana- sini, nampak bekas – bekas karang yang terbelah. Saya curiga ini bekas karang yang terinjak. Kalau bom ikan pasti bukan seperti ini jadinya.
———————————————-
Kenapa penting sekali untuk tidak menginjak karang? Terumbu karang merupakan tempat hidupnya ikan – ikan dan berbagai makhluk laut lainnya, mulai dari tempat mencari makan, tempat tinggal, sampai tempat berkembang biak.


Singkat cerita, kalau terumbu karang rusak atau mati, berarti habitat hewan- hewan laut juga akan hilang. Seperti domino effect, habitat hilang menyebabkan jumlah ikan berkurang. Lalu nelayan pulang melaut nggak dapat ikan, kita datang ke restoran seafood nggak bisa makan ikan segar karena tangkapan berkurang atau kalaupun ada harganya melonjak drastis. Nah, siapa yang rugi?
Terumbu karang, seperti tanaman pada umumnya, juga melakukan proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, terjadi penyerapan CO2 dan menghasilkan O2. Proses tersebut turut andil dalam mengurangi laju pemanasan global lho!
Indonesia yang lebih dari 70% wilayahnya berupa lautan dan memiliki basis pariwisata bahari dari ujung barat sampai timur juga pasti sangat tergantung pada kelestarian terumbu karangnya. Siapa pula wisatawan yang mau datang kalau kehidupan bawah lautnya sudah tidak menarik lagi? Apalagi laju pertumbuhan karang sangaaaat lambat, yaitu hanya sepanjang 1 cm saja per tahun!

Marilah kita jadi pejalan yang bertanggung jawab. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk ikut andil melestarikan terumbu karang:
- Jangan injak karang! Usahakan juga untuk tidak menyentuh karang walaupun kita sering penasaran dengan bentuk atau warnanya yang indah. Ini juga untuk keselamatanmu sendiri, karena ada beberapa jenis karang yang beracun sehingga bisa menyebabkan gatal atau rasa panas di tangan jika tersentuh.
- Kalau masih belajar snorkeling, usahakan untuk tidak berenang di area yang dangkal atau padat karang. Kibasan kaki katak kita bisa mengenai karang dan merusaknya. Stop selfie gaya- gayaan kalau akhirnya malah merusak karang!
- Jangan mengambil terumbu karang! Terumbu karang itu tempatnya di laut, bukan di akuarium rumah.
- Jangan membuang sampah ke laut.
- Bagikan info tentang pentingnya menjaga terumbu karang. Tidak jarang kita temui teman atau keluarga kita melakukan hal- hal diatas, bukan karena tidak peduli tetapi karena belum tahu.
Sekecil apapun itu kepedulian kita yang paling penting. Jangan salahkan kalau beberapa tahun dari sekarang, foto-foto tempat eksotis itu tak seindah jepretan beberapa tahun yang lalu. Bisa jadi kita punya kontribusi merusaknya 🙂
So guys, let’s be a responsible traveler, dimulai dari diri kita sendiri.
0 Comments
winnymarch
aku jadi merasa bodoh karena aku sering pegang loh hiks
rosaamalia
Dulu mgkn g tau, skrg kan uda tau win. Jgn diulangi lagi ya *ala-ala bu guru* hehehe
winnymarch
Hahaha gk apa
Gara
Setuju 🙂
Moga-moga kita bisa menjadi pecinta alam yang seperti mas-mas bule itu ya, Mbak. Prihatin dengan diri sendiri yang masih cuma membiarkan orang lain bertingkah seenaknya terhadap alam, padahal kita penduduk lokal, yang bisa dibilang pemiliknya :huhu
rosaamalia
Amiin. Ibarat kata, kita yg pny rumah malah org lain yg jagain.
Smg g keterusan, harus dimulai, minimal dr kita dan teman2 kita sendiri 🙂
Btw, salam kenal Gara, thx ya uda mampir 🙂
omnduut
Sempat lihat ada foto yang nginjak karang gitu, habis dibully di sosmed. >.<
rosaamalia
Iya biar kapok deh. Biasanya mrk yg baru2 maen klaut trus pgn gaya2an foto underwater tp hasilnya malah ngerusak karang. Sayang bgt ya 🙁
ulin indonesia
wah udah lama gk main ke laut nih…
rosaamalia
Ayo main lagi!
omnduut
Iya bener. Tuh orang fotonya persis kayak mejeng di trotoar, karangnya diinjek.
rosaamalia
Ngeselin bgt ya klo kyk gitu. Dia kira karang itu benda mati mungkin ya diinjak semena2 🙁
eviindrawanto
Kayaknya yang nginjak karang itu baru tahu sebatas wisata, belum masuk pimiran bagaimana menjaga agar tempat wisata yg didatanginya tidak rusak 🙂
rosaamalia
Iya mb. Mikirnya baru sebatas seneng2, foto2, abis itu diaplot. Tp blm lbh jauh mikir bgmn menjaganya, atau minimal g merusak. Harus ditegur nih klo ktmu sama yg beginian
Gusti 'ajo' Ramli
Momen yg tepat utk belajar pada orang asing yg menghargai alam ya..
rosaamalia
Iya bener bgt. Serunya traveling tuh, bisa belajar apa saja dr siapa saja 🙂
travelwithoutborders
a very good article to serve as a warning! 🙂 🙂
TWB
rosaamalia
Thanks, I hope more people will be aware about this simple jangan-injak-karang issue 🙂
Thx for stopping by anyway 🙂
intan
gosipnya, banyak bule yg “keliatan” lebih aware karena ressort atau tempat wisata disitu dikelola oleh mereka 🙁 hiks
IndoBanged
kita harus selamatkan segera dan menjaga diri utk lebih aware dan punya niat utk jagain
zizadesita
Jangankan nginjek karang, buang sampah aja masih banyak yang gak kepikiran di tempat sampah kok Ros. Mungkin memang harusa galak kalo ama tipe orang seperti ini.
Oiya, kasih tips juga dong bikin foto atau dokumentasi yang bagus di tempat snorkeling gitu, jadi yang pingin eksis juga masih punya alternatif, hehe.
rosaamalia
Oiya sip sip mb zi, ide bagus. Nanti ak coba buatin ya 🙂
Klo di makassar skrg lg digalakkan program ‘makassar ta’ tidak rantasa’ alias makassar engga jorok. Keren jg ni pemkotnya mulai sadar sm issue yg sepele tp impactnya gede gini
zizadesita
Sipp banget itu pemkotnya, semoga bisa istiqomah bebersih kota.
Kutunggu tips poto2nya yaa, hihi
Hanafy
Memang perlu menanamkan pentingnya kebersihan sejak dini!!